Karawang||Tinta Merah Net||Program pembangunan yang sedang gencar gencar nya di lakukan oleh pemerintah kabupaten Karawang dengan maksud untuk membangun infrastruktur yang ada di daerah Kabupaten Karawang mendapatkan apresiasi dari masyarakat Karawang.
Hanya saja apa yang di rancangĀ oleh pemerintah kabupaten Karawang untuk meningkatkan infrastruktur dan di realisasikan oleh dinas PUPR Kabupaten Karawang dengan pekerjaan yang di laksanakan oleh pemborong yang memenangkan pekerjaan setelah melalui proses tender tidak seluruh nya berjalan sesuai dengan perencanaan,dengan adanya oknum oknum pelaksana CV yang mengerjakan pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi yang dikeluarkan oleh dinas PUPR,dan malah di jadikan ajang untuk mencari keuntungan sebesar besarnya dengan cara mengurangi volume.{04/7/25}
Seperti yang awak media temukan di dusun Kosambi 2 desa Duren kecamatan Klari pemerintah kabupaten Karawang merealisasikan pembangunan turap jalan dengan judul pekerjaan pembangunan turap jalan Dusun Kosambi Rt 026 Desa Duren Kecamatan Klari dengan besar anggaran 189.556.000,00 berasal dari APBD Kabupaten Karawang tahun 2025 dan di kerjakan oleh CV Permata dengan waktu pelaksanaan 60 hari kalender
Diduga CV Permata dalam melaksanakan pekerjaan Penurapan tersebut lepas dari pengawasan dinas sehingga dengan leluasa membangun penurapan tersebut jauh melenceng dari spek yang dikeluarkan oleh Dinas PUPR, Kabupaten Karawang dan disinyalir telah mengurangi volume, pasalnya terlihat di lokasi pekerjaan galian yang terlihat hanya seukuran satu batu,serta dasarnya pun hanya terlihat satu batu dan di tumpuk ke atas,dan untuk keatasnya sudah tentu batu akan di tumpuk di atas tanah agar ukuran lebarnya menjadi pas ketika diukur.
Ym warga sekitar mengatakan bahwa dirinya sangat berterima kasih kepada pemerintah kabupaten Karawang yang sudah membangun turap jalan tersebut,akan tetapi dirinya merasa kecewa melihat hasil pekerjaan yang di kerjakan oleh CV Permata menurut pemborong tersebut sangat keterlaluan dalam mencari keuntungan sampai sampai membangun dengan cara seperti itu,hal itu jelas akan mempengaruhi kualitas hasil pekerjaan,yang tadinya di rencanakan bisa kuat puluhan tahun,dengan kenyataan membangun seperti ini mungkin setahun, dua tahun juga sudah ambruk.
Salah seorang pekerja yang tidak mau menyebutkan nama nya ketika di konfirmasi siapa pemborong dan siapa yang mengawasi pekerjaan tersebut mengatakan tidak tahu,dirinya hanya tau
Sampai berita di terbitkan pengawas yang di tugaskan Dinas PUPR untuk mengawasi pekerjaan tersebut serta pemborong yang melaksanakan belum dapat di konfirmasi awak media, begitupun dengan mandor di telepon melalui aplikasi WhatsApp belum membalas.