Mon - Sat 8.00 - 17.00

Viral Polisi Tolak Laporan Keluarga Yang Anak nya Menjadi Korban Pencabulan,,Pihak Keluarga Sampai bingung Padahal Sudah Ada 9 Korban Yang DICabuli

Bekasi||Tinta Merah Net||Masyarakat kawasan Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi dihebohkan dengan peristiwa dugaan pencabulan yang dilakukan seorang anak laki-laki berinisial Y (8) terhadal sejumlah rekan sebaya

Diduga sementara korban dari pelaku yang berstatus siswa kelas dua Sekolah Dasar (SD) itu berjumlah sembilan orang berjenis kelamin laki-laki yang memiliki usia dibawah delapan tahun.

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mengungkapkan dirinya akan mendatangi sejumlah terduga korban besok untuk bukti nyata mendukung proses perkara tersebut.

“Insyallah besok saya akan hadir memberikan support dukungan agar bisa berjalan prosesnya sesuai dengan ketentuan,” ujar Tri , Senin (9/6/2025).

Seorang dari sembilan terduga korban itu adalah C (7).

“Setahu saya korbannya ada empat awalnya, dan belum lama saya tahu korban sekarang ada sembilan, itu dari wilayah luar lingkungan saya,” ujar ibu dari C, RW (33) saat dikonfirmasi, Senin (9/6/2025).

RW mengatakan dirinya baru mengetahui dugaan peristiwa itu pada Kamis (22/5/2025) usai pulang bekerja sebagai pengemudi Ojek Online (Ojol).

Berita Lainnya  Antusiasme Warga Meriahkan Gebyar PATEN di Batujaya, Layanan Publik dan Kesehatan Diserbu Pengunjung

RW mengetahui informasi dugaan itu dari putri pertamanya yang merupakan kakak dari C.

C diduga sudah menjadi korban pelecehan dalam bentuk sodomi hingga dua kali oleh Y.

“Awalnya itu saya tahu dari anak saya yang pertama katanya si C di pelecehan seksual oleh Y, anak dan saya juga nanya itu ke C apa benar kamu jadi korban pelecehan dari Y, terus si C bilang ‘iya’,” katanya.

RW menjelaskan C awalnya tidak berkenan bercerita kepada dirinya karena mengalami trauma.

Lalu dugaan informasi pelecehan itu kemudian baru diketahui oleh RW usai aksi kedua kalinya Y terhadap C disaksikan tiga orang yang merupakan rekan korban dan pelaku.

“Iya kejadian (Pelecehan) dilihat sama tiga temannya (C dan Y) abis itu tiga temannya infoin ke kakaknya si C dan kakak si C laporan ke saya,” jelasnya.

RW menuturkan usai mengetahui kejadian, satu hari sesudahnya atau besoknya langsung bergegas ke rumah terduga pelaku.

Berita Lainnya  Proyek TPT Jalan Sukasari-Kedung Jeruk Disinyalir Ada Aroma Korupsi

Kedatangan ke rumah terduga pelaku pun diharap RW mampu mendapatkan solusi.

“Saya ke rumah dengan pak RW buat antisipasi hal-hal tidak diinginkan dan ada penengah, dari situ ayah pelakunya awalnya ada rasa percaya dan tidak percaya, tapi kalau dari ibunya sudah mengetahuinya dari setelah kejadian itu Kamis (22/5/2025),” tuturnya.

RW menyampaikan selain trauma, C mengalami ketakutan hingga luka di bagian dubur.

“Sekarang anak saya trauma rasa takut, terakhir itu diancem sama pelaku kalau nolak ditampol, terus dia (C) sakit di area duburnya, badannya juga panas,” ucapnya.

RW mengungkapkan usai kejadian, ia mencoba melaporkannya ke Polres Metro Bekasi Kota dan mendapat pendampingan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bekasi.

“Hari itu juga (Setelah kejadian) besokannya saya ke Polres dan diminta untuk visum, hasil visum itu sudah terbukti kalau adanya luka di duburnya dan adanya perlakuan pelecehan seksual itu, saya juga didampingi DP3A,” katanya

Berita Lainnya  Kemenag Karawang Launching Kampung Moderasi Beragama ke-7, Perkuat Harmoni di Kabupaten

Laporan ditolak

Namun, RW menyebut, Polres Metro Bekasi Kota menolak laporan itu

Menurut RW, penolakan itu diantaranya karena usia terduga pelaku, yakni Y (8) masih dibawah umur.

“Tapi dari kepolisian tidak dibuatkan (LP) karena kasus itu masih dibawah umur dan untuk keterangan orang tuanya polisi menganggap itu hak mereka untuk mengakui jujur atau tidaknya, jadi semua orang punya hak untuk mengakui hal itu jujur atau tidak,” kata RW saat dikonfirmasi, Senin (9/6/2025).

RW menjelaskan bingung terhadap respon dari kepolisian.

Sebab C sudah mengikuti tahapan visum dan polisi sudah menerima hasilnya, tapi LP justru diakuinya tetap tidak dibuat.

“Hari itu sesudah kejadian besok nya saya ke polres dan diminta untuk visum, hasilnya terbukti kalau adanya luka di duburnya dan adanya perlakuan pelecehan seksual itu, saya sudah melapor ke pihak kepolisian tapi laporan saya tidak dibuatkan atau tidak direspon dengan baik,” jelasnya.(Red)

TOP NEWS

NASIONAL

PERISTIWA

Bupati Bekasi Prioritaskan Perbaikan Akses Jalan Pertanian dan Penanganan Banjir

CIKARANG PUSAT | TINTAMERAH.NET | Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, menegaskan komitmennya untuk memperbaiki akses jalan menuju kawasan pertanian guna menunjang mobilitas petani dan...

Wakil Ketua DPRD Apresiasi Raihan WTP ke-9 Pemkab Bekasi

CIKARANG PUSAT | TINTAMERAH.NET | Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bekasi, Budi Muhammad Mustofa, menyampaikan apresiasinya atas capaian membanggakan Pemerintah Kabupaten Bekasi yang kembali meraih...
- Advertisement -spot_img

DAERAH

POLITIK

INDEKS

Bupati-Wabup Karawang Serahkan Beasiswa, Jaminan Ketenagakerjaan, dan Perpustakaan Digital Desa

KARAWANG | TINTAMERAH.NET |  Pemerintah Kabupaten Karawang terus menunjukkan...

DPRD Karawang Apresiasi Program SEHATI, Soroti Manfaat Nyata untuk Masyarakat

KARAWANG | TINTA.NE Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten...

Peringatan Harkitnas 2025 di Karawang: Bupati Aep Ajak Wujudkan Indonesia Kuat Lewat Kolaborasi dan Inovasi

KARAWANG | TINTAMERAH.NET | Pemerintah Kabupaten Karawang menggelar upacara...

Pemkab Karawang Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi dan Sosialisasi Inpres 9/2025

KARAWANG | TINTAMERAH.NET |  Pemerintah Kabupaten Karawang mengikuti Rapat...

Tim Wasev Mabes TNI AD Tinjau Program TMMD ke-124 di Desa Mekarasih, Karawang

KARAWANG | TINTAMERAH.NET |  Program TNI Manunggal Membangun Desa...

Kriminal